Pages

Minggu, 18 November 2012

The fighter


Aku kenal dengannya sejak penerimaan mahasiswa baru, sosok yang keras yang dibalut sedikit sifat kelembutan membuatnya berbeda dengan lelaki yang berperawakan sepertinya. Banyak teman-teman yang menganggapnya lelaki yang labil, tidak jelas alias abu-abu…..etc! ah sepertinya itu tak lain hanyalah ungkapan instan yang saya pikir tak seperti kenyataan sebenarnya…yah, saya pikir demikian. Pertemananku dengannya yang tergolong cukup lama meskipun mungkin anda mengatakan waktu 4 tahun adalah waktu yang sangat singkat untuk seutas kata “sahabat” namun kedekatanku padanya  telah menbuatku banyak tau  tentangnya.
Banyak hal yang mungkin anda tak tau darinya atau kebanyakan kita hanya menilainya dari ungkapan mata kita semata, tak banyak yang tau sebenarnya dibalik tubuh yang kita kenal tersebut telah tertanam sosok yang sangat mengagumkan yang jauh lebih aku hargai daripada sosok ideal yang berusaha aku bentuk dalam diriku selama ini. aku tak tau harus dengan apa aku gambarkan kepribadiannya yang sesungguhnya, karena dibalik penampilan yang apa adanya ternyata mendekam sebait lirik alunan syahdu petuah hidup yang bisa anda rekam untuk jalan hidup anda.
Pagi di pantai. Sayup-sayup terdengar desiran ombak yang masih malu-malu mengacaukan suasana pagi bahkan untuk mencapai dataran pantai sepertinya masih urung, tampak dari kejauhan sepasang remaja sedang asyik bermain-main di bibir pantai katanya sih mereka sedang memaknai ungkapan cintanya, agak aneh juga sih tapi itulah dunia remaja. Sambil menyisiri pantai yang memanjang dan terhampar luas kami berusaha untuk menghiasinya dengan percakapan ringan namun entah karena apa tiba-tiba percakapan kami mengarah pada sebuah tema yang sedikti tabu untuk lelaki seusia kami, dengan nada yang pelan-pelan dan tampaknya sedikit ragu mengalun dari mulutnya dia mengatakan “Saya ingin berubah!” ucapnya singkat. Awalnya perkataan itu tak ada yang istimewa bagiku  karena perkataan yang serupa telah seringkali saya dengar dari mulutnya bahkan mungkin ini sudah yang kesekian kalinya, saya hanya berusaha menjadi pendengar yang baik untuknya tak banyak yang aku katakan padanya cukup hanya dengan sedikit anggukan dan rona wajah yang saya buat-buat agar terlihat perhatian terhadap setiap ucapnnya. Namun semua percakapan tiba-tiba berubah menjadi irama keseriusan tatkala dia mengakatakan kata-kata yang tak banyak lelaki bisa mengatakannya “saudara saya ingin menikah, mungkin dengan ini semua akan merubah hidupku” spontan saja saya kaget dan berusaha menata ulang ekspresiku. Pikiranku malang melintang berusaha memutar kembali semua rekaman ingatanku tentang tema yang satu ini, sampai akhirnya terhenti pada kesimpulan yang juga pernah dikatakan oleh seorang bijak bestari bahwa satu-satunya ungkapan kasih sayang serta jalinan suci nan kuat di kolong jagat ini hanyalah pernikahan yah…pernikahan bukan pacaran karena pacaran adalah hubungan yang sangat rapuh dan dikelilingi dengan banyak kebohongan…dia ibaratnya sebuah fondasi yang sangat lemah yang akan merobohkan bangunan yang dibangun diatasnya sekokoh apapun itu…yah karena kebertanggung-jawaban dan kesungguhan yang akan membuat semuanya menjadi indah pada waktunya. Hingga akhirnya ternyata apa yang ia ungkapkan tersebut kini telah terbukti dan perubahan yang dia harapkan kini telah terpenjara dalam dadanya. Sobat ijinkan aku memanggilmu lelaki tangguh “the fighter”.

Muhammad Akbar

Tidak ada komentar: