Pages

Sabtu, 07 Desember 2013

Teruntuk Adindaku di SMK Negeri 1 Makassar

Esok adalah hari indah....
Maka tak pantaslah kita masih bersantai hari ini....
Perjalanan hidup yang kita jalani, merupakan sebuah fenomena yang tak akan ada habisnya. Terkadang masalah datang silih berganti, namunn terkadang pula kebahagiaan yang tak  ada habisnya.
Kini, engkau telah memulai semuanya. Dibangku sekolahmu kini, dimasa remajamu, di usiamu yang sekarang, di setiap hari yang kau lalui di masa sekolah. Itu semua merupakan pintu awal engkau memasuki semua alur kehidupan yang sesungguhnya. Jika hari ini kau masih saja terhanyut dengan masalah-masalah kecil, maka ketahuilah di fase hidupmu selanjutnya akan ada masalah yang lebih besar dan lebih banyak mengundang pemikiran. Olehnya, jangan takut adindaku, karena sesunngguh bersama kesulitan itu ada kemudahan.
Ibarat seorang pendaki gunung, memang sangat melelahkan ketika kita  sedang berjalan menelusri setapak kecil, yang kadang curam dan menanjak. Namun ketahulah, bahwa dipuncak perjalan itu,  semua akan menghilang dan akan terasa sangat manis.
Begitulah kehidupan adindaku. Terkadang masalah yang kita hadapi, kita selalu menganggapnya berat, namun cobalah terus untuk melakukan yang terbaik karena oarang yang terbaiklah yang dapat melakukan semuanya.
Tak perlu kau risaukan, hari ini orang akan mengatakan apa tentang dirimu. Tak perlu kau risaukan engkau dianggap kuper dan orang yang tertinggal dalam kehidupan yang bebas diluar sana. Namun kau mesti selalu bersyukur, karena kaulah orang-orang terpilih yang dapat mengubah bangsa dan dunia. Kaulah benih unggul dibandingkan generasi pendahahulumu. Kaulah roda penggerak zaman.
Adindaku... mungkin saja engakau masih merasa tak berarti apa-apa hari ini. Namun jangan risau, teruslah berusaha, karena Allah takkan menyia-nyikan hamba-hambaNya. Tak ada seorang manusiapun dimuka bumi ini yang ditakdirkan buruk oleh Allah. Namun manusialah sendiri yang memilih jalan kebatilan dalam mengarungi hidupnya. Sehingga terlupa bahwa Allah menyayanginya, dan menginginkan dia melakukan banyak hal baik.
Seeokor kuda, dicipatakan untuk dapat berlari. Burung memang dapat terbang, dan ular tetap akan melata. Namun manusia memiliki semua potensi itu, manusialah yang menjadi dicipatakan dengan sebaik-baiknya bentuk. Dan manusialah yang ditakdirkan menjadi pengelola bumi. Dan manusia itulah engaku adindaku.... yang lebih hebat dibandingkan oleh semilyar makhluk bumi lainnya.
Adindaku, tak  ada kata terlambat. Bangkitlah tunjukan pada dunia, bahwa  engkalah pemenang sejati, yang mampu menggenggam matahari pagi. Dan mampu menguncangkan jagat raya. Engkaulah petarung sejati. Yang mampu mengalahkan seribu pasukan berkuda, yang mampu mengalahkan semua rasa malass, kantuk, dan putus asa. Kalianlah para penggerak zaman, yang takkkan mati walau berjuta peluru menghujam. Engkaulah para regerasi terbaik bangsa, yang dapat menpopang panji-panji perjuangan. Menjadi orang terhebat dari yang terhebat, menjadi terhebat dari orang terhebat, menjadi orang terhebat dari yang terhebat.

Rabu, 04 Desember 2013

Sepnggal Cinta Ikhwa....

Bukannya kami tidak memiliki

cinta…
Kan tetapi benih cinta sudah
siap berkecambah menjulang…
Tidaklah bisik romantis kami
sekedar berdesir…
Kan tetapi desiran yang siap
berombak laut…
Dan tidaklah rayu manis
sekedar di bibir…
Kan tetapi rayu yang membuai
getaran relung…
Cinta kami masih terbungkus
iman…
Cinta kami masih terpendam
dalam cangkang ketakwaan…
Cinta kami masih menanti di
hilir dan masih bergelantung di
ujung tetesan…
Kalaulah bukan karena Allah
yang kami takutkan …
Bisa jadi beberapa wanita
tertunduk takluk dalam
dekapan…
Kalaulah bukan karena pagar
keimanan…
Bisa jadi para wanita mengiba
mengemis belaian…
Cinta kami kan menetas lembut
pada saat terhangatnya
Cinta kami kan tertumpah indah
pada waktu meluapnya
Dan cinta kami kan mendulang
halal pada saat memetiknya

Selasa, 26 November 2013

MENITI HARIAKHIRKU


Pagi ini hari terasa berbeda, ku terbangun lebih awal dari biasanya. Ku mencoba meraba jam weker yang terpajang di samping tempat tidurku. Pukul lima lewat tiga puluh tujuh menit. ya inilah pertama kaliku terbangun mengalahkan jam weker yang telah ku steel dan siap membangunkanku setiap jam delapan pagi.
Ku coba untuk tidak lagi menarik selimutku, ku beranjak dari tempat tidurku. Ku membiarkan udara pagi merasuki tubuh mungilku yang kata orang mirip dengan chaching vokalis cangcuter. Ku melangkahkan kaki menuju kamar mandi, ku basuh wajahku dengan air keran. Dingin,,,, bukan lebih tepatnya sangat dingin, mungkinkah ini lagi musim salju pertama yang terjadi di Indonesia, airnya terasa bagai es yang telah membeku dengan derajat jauh dibawah nol.
Setelah kubasuh dan ku keringkan wajahku dengan sehelai handuk yang selalu tergantung di pintu kamar mandi, akupun beranjak menuju jendela, ku buka jendela dan seketika kurasakan hembusan angin surga duniawi menghempas wajah dan seluruh tubuhku, ku menghirup udara dalam-dalam dan kubiarkan udara segar itu merasuki paru-paruku yang telah ternodai dengan udara sesaknya ibukota, udara yang membawa berjuta macam dan jenis virus yang telah menggerogoti sebagian usia manusia. Setelah ku puas bermain dengan udara itu akupun menghempaskan wajahku ke arah timur dan kudapati sinar aneh berwarna merah kekuningkuningan yang membawa kehangatan bagi yang melihatnya, akupun terpaku oh betapa indahnya, kemana saja aku selama ini sehingga tak pernah menyaksikan ketika sang mentari penguasa kehidupan memulai tugasnya memberi cahaya bagi makhluk di bumi, mungkinkah selama ini aku terlalu sibuk yang terkadang menganggap siang sebagai malam dan malam ku anggap sebagai siang. Oh betapa bodohnya diriku, betapa sesalnya diriku sehingga tak mampumenikmati kejadian yang sungguh maha dahsyat yang selama ini tak pernah ku saksikan. Oh Tuhan betapa besar kuasaMU.
“Tok.. tok...tok., sayang.... bangun,,,,, sayang bangun dah pagi nihhh !!!!”
Tiba-tiba suara sang mamah mengagetkanku dari hayalan sejenaku, suara lembut yang penuh kasih sayang yang tiada bosan bosannya membangunkanku di pagi hari walau terkadang aku tak menghiraukannnya. Suara yang tidak pernah berubah walau beribu terpaan menghadang.
“ya..... mah.... imty sudah bangun....” jawabku dengan nada terlembut yang mungkin baru kali ini aku mendengarnya keluar dari mulut manusia seperti aku. Kuberanjak meninggalkan jendela dan menuju ke pintu kamarku, kubuka pintu kamarku dan kudapati sesosok tubuh renta berdiri tepat dihadapanku dengan seumbar senyum kehidupan yang terpancar bak mentari pagi yang menyinari bumi. Kutatap wajahnya dan kubalas senyumnya dengan senyuman termanis yang pernah kuberikan sewaktu aku bayi dulu.
Oh ya aku hampir lupa memperkenalkan namaku, namaku Imty Syahputri, gadis berusia 26 tahun yang hidup berdua dengan seorang ibu yang telah berusaha dengan kedua tangannya membesarkanku seorang diri, ayahku telah meninggal 13 bulan setelah kelahiranku. Semenjak itu ibu tak lagi pernah menikah, itu semua karena betapa besarnya cintanya kepada almarhum ayahku yang kini telah ia limpahkan kepadaku dengan setulus hati, walau tak jarang kumembalsnya dengan meneteskan air mata dari matanya yang indah, mata yang tak pernah tertidur ketika malam telah tiba, yang terus mendoakanku agar aku kembali menjadi anaknya yang ia bangga-banggakan sejak kecil dulu. Dan kini doa itu telah terjawab dengan vonis dokter terhadap penyakitku, aku terserang kanker otak stadium empat, atau boleh dikatakan stadium terakhir menjelang kematian. Kadang aku bersyukur karena dengan penyakitku ini aku bisa berubah. Aku tak tahu, mungkinkah ini hukuman Tuhan yang Dia berikan kepadaku atas kelakuanku selama ini, tapi kenapa ??? aku baru mulai tersadar ketika aku mulai terserang penyakit  ini. Apakah ini jalan Tuhan, agar sebelum kamatianku aku dapat membuat orang di sekelilingku dapat tersenyum terutama ibu yang telah banyak kulinagkan air matanya hanya karena tingkah bodohku yang tak dapat terkontrol.
“Gitu dong, anak mamah tidak boleh malas-malas lagi” sambil menambah lebarnya senyum di wajahnya.
“Iya... mah” sambil kudekap tubuh rentanya dan tanpa sadar air matakupun menetes perlahan membasahi pipiku, air mata yang mungkin baru keluar setelah lima belas tahun bersemanyam di dalam kantung mataku.
“Sudah.... emmm sarapan yuk..!!! mamah sudah buatin nasi goreng telur dadar kesukaan kamu, plus secangkir jus alpukat penambah staminah dipagi yang cerah ini”  bujuknya
Akupun melepaskan dekapanku, dan kamipun berjalan menuju ke meja makan, disana telah terisi berbagai santapan lezat kesukaan ku, dimulai dari nasi goreng kas buatan mamah sampai segelas susu hangat pengganti wisky dan anggur merah yang menjadi minum favoritku saat ini. Kusantap makan pagiku kali ini dengan semangat empat lima, kutengguk seteguk demi seteguk jus alpukat dan susu hangat buatan mamah.Setelah sarapan kubersihkan meja dan kucuci piring-piring kotor hasil dari pesta poraku pagi ini.
Pukul tujuh lewat tiga menit sembilan detik, tukang koran telah sampai didepan rumah kami siap mengantarkan berita-berita hangat minggu ini dimulai dari keadaan perekonomian yang kian merosot akibat banyaknya terjadi tindak korupsi dikalangan pejabat sampai berita-berita hot artis yang gonta-ganti pasangan mengikuti zaman. Akhirnya Ku meraih koran itu, dan sedikit kubolak balik mencari topik yaang mungkin akan enak dibaca pagi ini. Tiba-tiba mataku tertuju pada salah satu topik dipojok kanan atas dihalam lima, topik tentang seorang anak kecil yang merawat ibunya yang sedang  lumpuh. Akupun terkesimak dan mulai menmbacanya dengan penghayatan layaknya sedang mengerjakan soal analogika, kata demi katanya merasuki fikiranku sampai akhirnya aku berhenti sejenak dan menghayal apa yang bakal terjadi jikalau anak itu adalah aku, mungkin saja ibu telah lama mati bahkan mungkin dengan teganya aku menaburkan racun kedalam makanan dan minumannya. Oh betapa kejamnya diriku oh Tuhan.
***********
Pukul sembilan lewat lima belas menit sembilan detik, aku telah selesai menguyur tubuhku dengan air hangat yang keluar dari sower dikamar mandiku. Dan kini aku telah berpakaian rapih bak seorang artis yang siap mengadakan konser pengadaan artis terbaik sepanjang zaman. Dengan pakaian putih berbalut syal hijau daun yang bermotif bunga mawar aku melangkahkan kakiku menuju garasi mobil, kulihat mamah telah sejak tadi menungguku dengan sabarnya dengan stelan kasnya yakni pakaian blos biru muda kesukaannya. Dia tersenyum melihatku, dan menjemputku dengan membukakan pintu depan mobilnya bak seorang supir yang hendak mengantar tuannya.
“mah tidak usah, aku bisa sendiri kok mah” kataku mencoba menolak
“wah sayang, mamah tidak diberi kesempatan menjemput tuan putri dari singgasananya” candanya dengan sembari tersenyum dan tertawa kecil padaku.
Siang ini, kami telah berjanji dengan seorang dokter lulusan luar negeri. Mamah mengenalnya melalui seorang teman lamanya. Katanya dokter itu adalah dokter lulusan terbaik dari luar negeri spesialis penyakit kanker. Ya..... mamah memang hendak mengajakku menemui dokter itu, memang tak ada kata menyerah dalam kamus beliau, telah banyak yang dia lakukan untuk penyakitku ini, dimulai dari bermacam-macam obat tradisional yang hanya dijumpai dipelosok desa-desa terpencil sampai dokter-dokter hebat specialis penyakit kanker. Semua telah dilakukannya, dia tak ingin orang yang dia sanyangi harus terenggut darinya untuk kedua kalinya dengan penyakit yang sama. Untuk itu dia akan melakukan segala macam cara demi kesembuhanku.
Tak terasa setengah jam berlalu, kami telah sampai didepan sebuah rumah besar bercatkan hijau daun. Rumah yang ditamannya dipenuhi bunga-bunga indah yang telah mengundang bejuta pasang mata untuk menikmatinya. Tak heran lagi jika berpuluh-puluh kupu-kupu telah lihai berpindah dari satu bunga ke bunga yang lainnya demi mendapatkan setetes sari bunga. Tentu hal ini pulalah yang membawaku melangkahkan kaki ke taman itu. Tak kuasa hatiku menahan perasaan senang dan bahagia, namun semua itu sirna seketika ketika kurasakan kepalaku sakit sepuluh kali lipat dari biasanya, dan tiba-tiba gelap gulita. Akupun tak sadarkan diri.
***********
Ketika aku terbangun, mataku terasa berat. Kuperhatikan sekelilingku putih putih dan hanya putih dengan cahaya lampu yang sangat menyilau. Tak salah lagi inilah tempat yang paling aku benci rumah sakit, rumah yang dihuni beribu macam penyakit dengan bau kas obat yang menusuk hidungku, bau yang sejak kecil tak pernah ku sukai. Kuperhatikan disisi kanan tempat tidurku, mamah sedang lelep tertidur dengan tangan yang eratnya menggenggam jari-jemariku. Kulihat bekas tangis masih membasahi kedua pipinya. Kuperhatikan wajahnya dalam-dalam, wajah yang tak kenal lelah, pantang menyerah dan gigih namun penuh kehangatan dan kasih sayang. Tanpa terasa pipiku terasa hangat dengan tetesan air mataku yang tak terasa jatuh membasahi pipiku.
Kepalaku terasa berat, namun kutetap mencoba untuk mengerakkan tubuhku, perlahan-lahan kugerakan tanganku kearah kepala mamah dan membelainya dengan lembut. Aku berdoa kepada Tuhan semoga diujung usiaku ini aku dapat tetap melihat senyum diwajah tua renta yang selalu ada waktu untuk tetap mencurahkan kasih sayangnya kepadaku. Dan tiba-tiba mamah bangun dan seketika meperhatikanku, kulihat wajahnya kembali mencurahkan senyum termanisnya kepadaku, sambil memeluk tubuhku dengan erat kurasakan tetesan air mata telah kembali mengalir deras diwajahnya yang indah.
“mah... barapa hari aku tertidur ??” tanyaku dengan nada sangat rendah yang hampir-hampir tak dapat kudengar sendiri.
Diapun melepaskan pelukannya dan dengan cepat menyeka air matanya, “sayang baik-baik aja kan ?? bagaimana perasaanya sekarang ??” tanyanya dengan nada kekawatiran yang amat sangat.
“imty baik mah.... Cuma kepala agak sedikit berat, emm... berapa hari imty tertidur mah ??” tanyaku mengulangi pertanyaanku.
“empat hari sayang......”
“empat hariii......” sambungku dengan cepat memotong, “selama itukah aku tak sadarkan diri ??” tanyaku pada diri sendiri. Ya inilah waktu terlama aku tak sadarkan diri, mungkin aku harus terbiasa dengan hal ini, karena mungkin tidur selanjutnya mungkin akan lebih lama, atau bahkan tidur selajutnya ada tidurku yang terakhir kalinya yang tak dapat lagi aku sanggup membuka mata.
Mamahpun berdiri dari duduknya dan keluar dari ruangan, meninggalkanku seorang diri. Dan tak lama berselang pintu kembali terbuka dan masuklah sng pawang rumah sakit dengan pakaian kebesarannya bersama dengan pengawalnya lengkap dengan buku catatan pasien. Dan kulihat mamah menyusul dibelakangnya. Oh ternyata mamah keluar untuk memanggil dokter. Seleng beberapa menit dokterpn selesai memeriksaku, dan kali ini kulihat wajah penuh kekecewaan nampak jelas di wajahnya,  dokter mengajak turut serta mamah yang sejak tadi berdiri disisiku, dan tinggallah aku berdua dengan sang suster yang sedang memeriksa selang infus dan tabung oksigen serta peralatan lainnyta penunjang hidupku.
************
Tiba-tiba kepalaku kembali kumat, sakitnya menjadi sepuluh kali lebih hebat dari biasanya. Dan kurasakan sesak dialiran nafasku, tubuhku tak dapat kukendalikan lagi, mataku mulai berkunang kunang, dan kurasakan sakit yang begitu sangat mejalar dari ujung kaki sampai ubun-ubunku, tubuhku gemetar dan tak karuaan dan perlahan-lahan tak kurasakan lagi tubuh bagian bawahku. Mataku berkunang-kunang, namun masih dapat kulihat wajah ibuku yang berlinang air mata, namun sakitnya tak ingin membiarkanku berlama-lama menatap wajahnya, sakitnya menjadi seratus kali lipat dari biasanya dan tiba-tiba dunia menjadi gelap, ya hanya gelap, gelap tanpa suara.....................
**SEKIAN**

PERJALANAN CINTA SAHABAT


Hari ini, aku bertemu kembali dengan seorang gadis yang sangat aku rindui. Gadis yang dahulu pernah mengisi lembar-lembar kosong dalam hidupku. Gadis yang pertama kali menggorehkan benih tinta merah yang mempesona (kata orang sih cinta). Gadis yang periang, sederhana, bersahaja, namun nan cantik rupawan.

Ya, hari ini aku bertemu dengan mantan pacar pertama dalam hidupku. Seseoranng yang hingga kini masih sangat membekas dalam aliran darah cintaku. Namun kini dia tak seperti dulu lagi, ku saksikan di sampingnya seorang bocah kecil yang cantik nan imut yang sedang merengek manja terhadapnya, yang ternyata dia adalah buah hati dari pernikahannya.
Hatiku sebenarnya merasa tercabik melihat pemandangan itu, beruntung tercabiknya hatiku tak dibarengi dengan hancurnya jiwaku, apabila hari ini ku dapati dia bertiga berjalan bersama sang ayah si gadis imut. Beruntung pemandangan yang kudapat hari ini, hanya mereka berdua yang berjalan.

Sebenarnya hari ini memang  aku menyengajakan diri melewati jalan setapak yang ada di depan rumahnya Karena dua hari sebelumnya aku memimpikan dia, yang membuat diriku tak dapat menahan gejolak untuk dapat memandang wajahnya walau hanya sekilas.
Tak pernah ku bayangkan, hari ini benar-benar terjadi dalam hidupku. Dalam hatiku, aku menaruh rasa sangat kecewa terhadap diriku, mengapa dulu ku menyiakan gadis yang begitu sangat menyayangiku, gadis yang rela meluangkan waktu dan kesabaranya untuk meladeni keegoisan dan kepolosannku. Gadis yang dengan setia menantiku sepanjang waktu untuk hanya sekedar mendengarku untuk menyapanya. Gadis yang tak dapat ku gambarkan dengan perkataan bagaimana dulu ku sangat menyesal melepasnya pergi dan mencari penggantinya.
Hari ini, kusaksikan tak sedikitpun sesuatu berubah pada dirinya. Parasnya, nada suaranya, sikapnya, tutur katanya, tingkahnya dan segala hal yang dulu pernah diperuntukkan untukku. Kecuali gadis kecil yang kini berada di gendongannya.

Dia menyapaku dengan sapaan khas yang selalu ia tujukan untukku “lakamme” entahlah apa maknanya, namun mendengar sapaan itu, hatiku terasa terbakar dan berdenyup kencang. Bukan karena marah namun karena rasa gembira yang tak tertahankan. Banyak hal yang ia tanyakan tentangku, mulai dari kuliahku, dan lain-lain (karena terlalu banyak sehingga aku tak sanggup mengingat semua pertanyaanya padaku). Ya walaupun perjumpaanku dengan si dia hanya berkisar 5-7 menitan, karena ketidakinginanku dia mengetahui bahwa aku berada di situ, memang khusus untuk bertemu dengan dirinya. Aku tak ingin merusak semuanya, aku tak ingin dia memikirkan masa lalunya kembali. Cukuplah aku yang memikirkannya sekarang.

Aku sebenarnya malu terhadap diriku, mengapa aku harus menemuinya hari ini, yang seharusnya takboleh aku lakukan. Karena hari ini telah berbeda dengan beberapa tahun silam. Hari ini dia telah menjadi ibu dari seorang bocah, dan istri dari seorang suami yang sangat beruntung.

Hanya satu harapanku kini. Semoga dia dapat tersenyum selalu, melupakan semua kenangan kelam dimasa lalu yang salah satunya adalah aku. Aku tak ingin mengganggu hidupnya lagi, cukuplah aku yang menyimpan cinta terindah ini untuk selamanya sampai ajal menjelang. Dan satu kata yang hingga hari ini belum sempat ku ucapkan (MAAFKAN AKU.........)

Ibu Marwah

Minggu, 10 November 2013

Teruntuk sahabatku,, Pejuang agama Allah


Sahabat...
Jalan kita adalah jalan dakwah, jalannya para nabi dan hamba taulan...
Jalan yang penuh semak berduri dan kerikil yang menhujam...
Jalan yang asing dimata orang namun dicintai para malaikat....
Jalan yang tak putus samapai kiamat menjelang...
Sahabat...
Hari ini, engakau mungkin dicaci, dimaki, dibenci, dihina dan dianiaya..
Namun apakah engakau tahu, bahwa Nabimu juga pernah merasakan hal demikian ???
Saudaraku...
Esok adalah hari yang panjang,,,, sepantasnyalah engkau isi dengan juang dan dakwa... bukan bermalas-malasan dan tertidur pulas dikasur empukmu...
Saudaraku...
Akan kuatkah kaki ini terus melangkah bersamamu ? akankah lisan ini akan terus berjuang menegakkan kalimat Allah besertamu ? akankah nafas ini terus menghembuskan nafas kenikmatan syurga ??? ataukah suatu hari akan terputus bersama dengan kepergianmu dari  sisiku....
Saudaraku...
Kita mungkin tak sehebat sahabat nabi, namun ku ingin kau tahu bahwa berkatmu dakwah nabi masih terus berjalan dimuka bumi ini...
Sahabtaku...
Mengapa kau bahagia dikala segumpal dosa dan aibmu kau umbar dengan bangganya....
Aku memang bukan seperti yang kau kira, namun aku ingin terus belajar agar dapat seperti yang kau kira...

Teruntuk bagi adinda mahasiswa baru


Selamat datang di dunia kampus
Dunia penuh warna dan alur,,,
Dunia penuh paham dan idealisme,,,,
Wahai adinda...
Kau adalah masa depan emas bangsa...
Namun ku tak tahu, kau akan menjadi emas seperti apa...
Apakah emas yang berkilau diantara pernak-pernik duniawi
Atauakah emas yang terpendam di dasar samudra terdalam.....
Wahai adikku...
Kata orang menjadi mahassiswa adalah langkah awal meraih kesuksesan..
Tapi taukah engkau, banyak diluar sana lulusan sarjana yang masih mengaggur..
Banyak diluar sana, mahasiswa yang harus dikeluarkan sebelum masanya habis...
Banyak diluar sana, mahasiswa yang hanya menjadi sampah masyrakat...
PERTANYAANNYA...
INGINKAH ENGAKAU SEPERTI MEREKA ???
Adikku...
Dulu, ketika aku masih belia..
Aku bercita-cita ingin menjadi orang sukses yang dapat mengubah dunia kearah yang lebih baik
Namun ketika ku beranjak remaja, ternyata itu sesuatu yang sulit... akhirnya ku cita-citakan untuk mengubah negaraku saja menjadi negara yang hebat dan berjaya...
Namun seiring berjalannya waktu, aku sadar ternyata itu terlalu sulit, akhirnya kuputuskan mengubah lingkungan ku...
masyarakat sekitarku, keluargaku...
Namun ternyata itu juga adalah hal yang sulit dilakukan karena dirikulah seharusnya penyebab semuanya....
Kini...
Ku putuskan untuk mengubah diriku, demi keluarga, masyarakat, bangasa, dunia dan agamaku....
Dan ku yakin inilah jalan terbaik....
Perubahan sejati dimulai dari diri sendiri.... bukan orang lain yang dapat mengubahmu... namun dirimulah yang dapat mengubah semuanya....
Dan temukanlah itu dalam
Dakwah dan tarbiyah adalah jalan mengubah semuanya...

Selamat datang adik-adikku... dikampus penuh misteri,,,,,

Palestina Mengguggat

Hari ini aku akan mengguagat jiwa-jiwamu yang kerdil
Hari ini aku mengguagat seluruh kemalasanmu
Aku menggugatkemalasanmu yang mengaliri setiap aliran darahmu, aku menggugat hatimu yang pandai membebk pada nafsu, aku menggugat fikiranmu yang tak habis-habisnya berfantasi tentang dunia
Aku menggugat engkau wahai yang siang malamnya dipenuhi obsesi obsesi rendah, obsesi para pecinta dunia
Aku menggugat engkau yang sepanjang tahun hidup dalam kenyamanan  tak habis-habisnya
Yang ketika tiba waktu makan siang dengan santainya bertanya makan siang dimana kita hari ini  ? yang setiap kali anaknya sakit dan demam dengan mudahnya berkata, ayo bawa kedokter fulan, soal biaya bukan masalah..
Yang setiap kali butuh unag dengan mudahnya pergi ke ATM atau menggesekk kartu kreditnya
Yang setiap harinya dengan mudahnya menghabiskan beriburibu rupiah hanya untuk membeli pulsa.. yang setiap waktu bisa pergi kemana saja tanpa rasa takut ynag mencekam
Hari ini aku menggugatmu, wahai pendudk negri yang pejabatnya aksyik korupsi secara berjamaah
Wahai penduduk negrei yang artis-artisnya disibukkan dengan skandal vidio-vidio forno
Wahai penduduk negri yang negerinya hampir ambruk  kerena perzinahan dan hamil diluar nikah
Wahai penduduk negeri yang katanya krisis namun nafsu belanjanya begitu luar biasa
Hari ini aku menggugatmu atas nama ribuan manusia yang terpenjara dinegeri mereka sendiri
Aku menggugatmu atas parag ayah yang tak lagi mampu mencari sepotong roti untuk anak dan istrinya
Aku menggugatmu atas nama ibu yang air susunya mengering karena kekurangan gizi
Aku mengguatmu atas nama orang-orang tua yang renta giginya retak karena tertidur dibawah langit terbuka
Aku menggugatmu atas nama pemuda yang melawan peluru, rudal, keji dengan batu
Aku menggugatmu atas nama setiap tetes darah dan air mata yang menetes disetiap jengkal di negeri spara nabi dan rasul
Aku menggugatmu atas nama ribuan hamba Allah yang terkurung dalam penjara terbuka bernam.....
GAZA
Aku menggugat setiap doamu, Aku menggugat atas setiap tarikan nafasmu , aku mengguat atas setiap obsesi hidupmu, aku menggugat atas setiap perhatianmu, aku menggugat rupiahmu,aku menggugat semua itu

Cara Mengajar Versi Azym


Dalam menikmati proses mengajar,terkadang kita membutuhkan pembaharuan atau motivasi untuk menambah semangat dan gairah dalam menerima proses pengajaran. Tak dapat dipungkiri, setiap guru memiliki cara yang berbeda untuk memberikan materi pelajarannya sehingga dapat benar-benar dapat dimengerti  oleh semua peserta didik.
Salah satu, cara yang kini sedang penulis terapkan adalah dengan memberikan motivasi dengan nada yang agak sedikit diperkeras sehingga seolah-olah seperti  orang yang sedang marah. Metode ini telah saya peraktekkan di dua kelas yang berbeda dengan kondisi siswa dikelas hampir sama. Dari hasil analisa penulis, memang pemberian motivasi ini agak efektif namun sanagt kurang efektif bila digunakan untuk mengakrabkan hubungan emosional antara guru dan siswa. Hal ini disebabkan karena ketika memberikan materi seolah guru sedang marah yang menyebabkan peserta didik merasa risih karena tidak terlalu senang dengan guru yang senang marah-marah. Namun cara ini efisien untuk mengubah kebiasaan yang dilakukan siswa karena biasanya hanya dengan memberikan stimulus yang ekstrem sehingga orang mau mendengarkan dan mau berubah, walaupun disisi lain perubahannya itu bersifat sementara.
Oleh karena dibutuhkan suatu  metode yang tepat dalam menciptakan cara mengajar yang efektif sehinngga dapat mempengaruhi semua orang. Namun pertanyaannya bagaimanakah cara yang benar-benar efesien mengajar itu dan seberapa efsienkah hal itu ??

Masa Sulit it is Solution


"Orang-orang yang luar biasa bertahan dalam situasi yang sangat sulit, dan mereka menjadi semakin luar biasa karena itu" - Robertson Davies
Sahabat, tak mungkin engkau dapat menemukan pelaut yang ulung jika nahkodanya tak pernah bergelut dengan ombak. Tak mungkin pula kau dapat menemukan seorang yang pengusaha yang sukses tanpa harus melalui masa sulit dalam karirnya. Itulah jalinan alur kehidupan.
Hidup ini terlalu berharga, jika Anda hanya menjalani 'gaya hidup bertahan saja' dalam jangka waktu lama. Yakinlah anda hanya akan menunggu waktu datang untuk menjemput penyesalan anda. Banyak orang yang selalu terpesona dengan zona nyaman yang mereka sedang nikmati, sehingga tak lagi berani mencoba keluar dan melakukan sesuatu yang baru. Mereka terlalu asyik menikmati kehidupannya dengan rutinitas yang mungkin dapat menjebak kehidupannya.
 Ketahuilah dalam kehidupan Kadang-kadang kita harus  mengalami masa-masa sulit, olehnya jika kita hanya terus berada di zona nyaman maka tak akan kita miliki kemampuan dalam menghadapi kehidupan. Ketahuilah wahai sahabat, masalah akan datang silih berganti entah kita yang menghampirinya ataukah dia yang akan menghampiri kita hanya masalah waktu. Ekonomi yang jatuh, bisnis yang melambat, kesehatan yang melemah, dan hubungan yang mungkin mengalami masa-masa sulit semuanya kadang datang silih berganti, bahkan dapat terjadi dalam satu waktu, disitulah kemampuan kita untuk menjadi orang yang luar biasa.
Buatlah keputusan, bahwa apa pun yang menimpa Anda, betapapun sukarnya, betapa pun tidak adilnya, Anda akan melakukan lebih banyak lagi dari sekedar hanya bertahan hidup. Anda akan berkembang pesat walaupun semua itu terjadi. Ibarat sebuah musim kemarau yang berganti dengan musim hujan. Tuhan pun telah menyiapkan sebuah musim baru untuk Anda. Tuhan memiliki hal-hal luar biasa untuk Anda di masa depan. Tuhan memiliki pintu-pintu baru yang ingin Anda membukanya. Ia menginginkan kehidupan Anda lebih baik daripada sebelumnya. Sahabat , mentalitas bertahan hidup hanya akan menghalangi Anda mencapai hal terbaik dari Tuhan. Jika harapan Anda selalu kurang, Anda pun akan mendapatkan yang kurang. Tetapi jika Anda berharap berkah yang lebih besar lagi, Tuhan akan meningkatkan hidup Anda dengan cara yang lebih hebat lagi. Apa yang terjadi pada kita, seburuk apapun itu, tidak akan menghalangi kekuasaan-Nya. Tetapi terkadang pikiran kitalah yang justru menghalangi kekuasaan Tuhan pada kita. Sahabat, tetaplah beriman, yakinlah Anda akan mendapatkan kemurahan Tuhan yang tak terduga.  Karena rahasia Tuhan akan indah pada masanya.

Sabtu, 02 November 2013

Khazanah 2013 10 31 Syi'ah Bukan lslam

http://www.youtube.com/v/xHG0rEZQRnQ?version=3&autohide=1&autohide=1&feature=share&showinfo=1&autoplay=1&attribution_tag=CJBTr1JV9etAYPwYV3rruw

Sabtu, 22 Juni 2013

Senyuman…..


"Senyum yang hangat adalah bahasa universal sebuah kebaikan" – William Arthur Ward
Tersenyumlah, setiap kali Anda membuka mata di pagi hari.
Tersenyumlah untuk hari baru, harapan baru dan berkah baru.

Meskipun Anda sedang punya masalah, Anda selalu punya sejuta alasan untuk tersenyum. Karena jika Anda hitung, berkah Tuhan pasti lebih banyak daripada masalah yang datang kepada
Anda.

Anda tersenyumlah, karena kemana pun Anda pergi, atau apapun bahasa yang diucapkan orang, setiap orang di semua budaya dan negara ini mengerti dan merespon untuk sebuah bahasa universal:  senyum... :-)
Senyum menciptakan koneksi dengan orang yang asing sekali pun, yang tidak berbicara dalam bahasa kita. Senyum juga menular. Begitu Anda tersenyum pada orang lain, ia akan tersenyum balik kepada Anda.
Anda tersenyumlah, karena senyum Anda akan merangsang munculnya hormon-hormon seratonin, dopamine dan hormon-hormon lainnya yang memberikan rasa senang dan bahagia kepada Anda.  Senyum Anda juga dapat memperkebal sistem imun tubuh, mengurangi stress,
menurunkan tekanan darah dan meningkatkan citra positif Anda.
Anda tersenyumlah, senyum manis Anda yang akan dikenang orang lain dan menghibur orang-orang yang Anda kasihi. Anda tersenyumlah, karena senyum itu pun mudah dan gratis :-)

Kamis, 23 Mei 2013

SYUKUR


Bangunlah sikap syukur dan syukurilah atas segala sesuatu yang terjadi pada diri Anda, melangkah ke depan untuk menerima sesuatu yang lebih besar dan lebih baik dari situasi Anda sekarang" - Brian Tracy
Jika Anda sedang sulit tidur,
ingatlah pada orang-orang tunawisma yang  tidak tidur di tempat tidur empuk dan tak berselimut.

Jika Anda terjebak dalam kemacetan,
jangan kesal. Masih banyak orang yang terpaksa menarik gerobak sampah yang berat dengan berjalan kaki menuju tempat pembuangan sampah.

Jika Anda sedang mengalami hari yang mengesalkan di kantor,
pikirkanlah orang-orang di luar sana yang masih belum mendapatkan pekerjaan.

Jika Anda sedang sedih dan kecewa karena hubungan cinta Anda sedang memburuk,
pikirkanlah mengenai orang yang tidak tahu seperti apa rasanya mencintai dan dicintai.

Jika Anda mengeluh tidak punya sepatu baru,
 pikirkanlah orang-orang yang tidak memiliki kaki.

Jika Anda menemukan uban saat Anda bercermin,
 pikirkanlah pasien kanker yang  dikemoterapi  yang berharap rambutnya tetap utuh.

Jika Anda mengeluh negeri ini tidak banyak memberi untuk Anda,
pikirkanlah negara lain yang saat ini sedang dilanda peperangan dan kelaparan.

Jika mobil Anda mogok dan Anda harus berjalan berkilo-kilo untuk mencari bantuan, pikirkanlah orang cacat yang ingin sekali berjalan seperti Anda.
Bersyukurlah Anda atas apapun situasi yang Anda alami dan berikan makna syukur untuk segala situasi yang Anda hadapi.

Rabu, 20 Maret 2013

Mengatur Waktu.


Masa lalu tidak dapat kita ubah.  Itu sebabnya waktu begitu amat bernilai. Renungkanlah, di umur Anda saat ini, apa saja yang sudah Anda perbuat dan hasilkan?
Karena, Charles Spezzano dalam buku 'What to Do Between Birth and Death' mengatakan bahwa sebenarnya orang tidak membayar barang dan jasa dengan uang mereka, tetapi mereka membayarnya dengan waktu.
Jika Anda berkata pada diri sendiri,  dalam lima tahun, saya akan memiliki cukup uang untuk membeli rumah itu, sebenarnya Anda sedang mengatakan bahwa harga rumah itu adalah sebanyak lima tahun, yaitu seperdua belas usia dewasa Anda. Ungkapan menghabiskan
waktu bukanlah kiasan. Itulah cara kehidupan berputar.
Bagi seseorang di industri tertentu, waktu 1 atau 5 menit saja bisa sangat berarti. Sudah banyak pebisnis yang kehilangan proyek karena terlambat datang ke sebuah pertemuan bisnis akibat pesawat yang  tertunda keberangkatannya.  Jadi daripada Anda memikirkan apa yang dapat Anda lakukan dengan ukuran uang, pikirkan dalam ukuran waktu. Memandang pekerjaan Anda dari sudut pandang ini dapat mengubah cara Anda dalam mengatur waktu.