Pages

Selasa, 12 Juni 2012

MENANG ADALAH......


Hai pembaca,  yang semoga masih dalam lindungan dan karunia Allah subahanallahuwatala.....
Pada kesempatan kali ini, aku ingin menceritakan tentang perjalalanku yang tak kan terlupakan beberapa hari yang lalu.... tepatnya pada tanggal 08-10 juli 2012 di soppeng,,, tepatnya di desa Gattareng, Kec. Marioriwawo......kabupaten Soppeng.....
Perjalanan ini merupakan perjalanan pertamaku mendaki gunung.  Kegiatan ini diselenggarakan oleh sebuah Lembaga Dakwah Kampus, dengan tema menapaki jejak-jejak sunnah Rasululllah. Banyak lembaga-lembaga dakwah tingkat universitas yang mengikuti kegiatan ini,  dimulai dari dalam hingga luar provensi.
Sekitar pukul 17.30, kami berangkat meningalkan post keberangkatan dengan menggunakan dua buah bis,... perjalanan yang penuh dengan semangat jihad fisabilliha pun dimulai. Dan sekitar pukul 22.30 waktu setempat kami tiba disebuah tempat yang sangat asing bagiku.dengan diterangi cahaya langit malam dan penerangan seadanya, kamipun memulai pendakian untuk menuju lokasi perkemahan.
Kami disambut dengan angin kencang yang merontokkan tulang belulang. Terasa dingin dan ditambah lagi angin semakin saja menunjukkan kecepatnnya dan kekuatannya ketika aku dan para rombongan tiba diatas puncak bukit. Sesegera mungkin, berdasarkan aba-aba dari Amir (sebutan buat pemimpin rombongan), kamipun membangun tenda yang telah dispersiapkan sebelum keberngkatan. Dibantu oleh teman-teman satu kelompok, tenda kami jadi dan berdiri dengan kokoh walaupun diterjang oleh angin yang semakin kencang.
Kamipun bergegas untuk istirahat, ketika langit telah meneteskan air (hujan). Namun karen perlengkapan kami kurang, dan masih ada teman-teman dai rombongan belum sempat membangun tenda, kamipun menguslkan agar mereka tidur didalam tenda kami. Sekitar 20 orang disebuah tenda kecilpun, kami mulai mengistirahtkan badan kami untuk memulihkan stamina kami demi pendakian dihari esok. Diiringi hembusan angin yang semakin kencang dan hujan yang mulai deras, kamipun beristirahat.
Pukul 05.00, semua pasukan telah bangun dari tidurnya dan meraba-raba dalam kegelapan ntuk menemukan sumber air terdekat untuk mengambil whudu, dan melaksanakan Sholat Subuh. Tepat pukul 05.30 kami baru memulai sholat, berhubung kami harus menunda untuk menemukan tanda-tanda arah kiblat. Ditutup dengan sebuah kultum, kamipun kembali ketenda masing-masing untuk menyiapkan sarapan.
Namun karena hembusan angin yang tak henti-henti dan lelah dalam menyambut kami, kamipun kewalahan dalam membuat api untuk memasak. Namun berkat petunjuk Allah, kamipun masuk sedikit kedaerah hutan untuk mebuat api dan memasak disana.
Setelah sarapan kami, sang Amir memuai aba-aba agar bersiap melakukan pendakian. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok yang disbut Batalyon, dan aku bersama dengan teman-taman aku, disebut batalyon SCRN, yang memang pada hakikatnya itu adalah nama Lembaga Dakah aku di kampus.  Pukul 10.00 kami memulai perjalanan pendakian untuk menaklukkan Gunung Bulu Dua. Perlahan tapi pasti kami merengsek masuk menulusuri tebing-tebing terjal dan curam ditengah hutan rimba. Kami mendaki dengan penuh semangat sampai kepuncak gunung, dan tepat pukul 13.05, kami telah berada diatas puncak bukit. Batalyon aku adalah bataliyon kedua yang sampai dipuncak gunung, sehingga kami mempunyai banyak waktu untuk menikmati paranoma alam yang subahannalh indahnya,,,,, semapat aku abadikan beberapa tempat strategis untuk berfoto. Rasa lelah yang menyelimuti kaki dan seluruh tubuhku ketika berada diatas terbalas dan tak lagi terasa. Semua terasa nikmat dan penuh kebahagiaan dan kepuasan tersendiri ketika berada diatas sebuah gunung. Tak lupa ku ucapkan syukur dan tawaddu atas karuna Allah atas penciptaan bumi dan segala apa yang terhampar diatasnya.
Tentunya setelah kami puas menikmati pemandangan alam yang begitu indahnya ditambah dengan hidangan masakan mhe instan yang terasa begitu nikmatnya diatas puncak bukit ini. Pukul 15.30 kami melaksanakan sholat diatas puncak gunung, ini adalah pengalaman pertama aku melaksanakan sholat ditempat yang tingi yang dikelilingi oleh tebing-tebing curam. Dan karena kami memnag tidak menyiapkan perlengkapan yang cukup, maka ketua panitia memutuskan untuk tidak bermalam diatas bukit, oleh karena itu kamipun bergegas untuk turun sebelum malam menjemput. Tepat pukul 17.00, perjalanan menuruni lembah kami mulai, dan tiba dengan selamat dibawah kaki bukit. Hari intu merupakan hari terdahsyat dari hari-hari yang telah kualami....
Tak henti-hentinya aku mengucapkan syukur kepada sang Pencipta atas karunia hidup, dan nikmatnya yang tiada hentinya.......
Kamipun kembali ketenda dan menyiapkan makan malam, dan segera melaksanakan Sholat..... malam itu kami habiskan dengan berbagi pengalaman diantara para peserta lainnya, ditemani hembusan angin yang semakin kencang bertiup. Malam semakin larut dan kamipun harus beristirahat.
Pagi harinya, kami bangun lebih awal untuk melaksanakan sholat lagi, dan mempersiapkan sarapan dan bersiap-siap meninggalkan lokasi perkemahan menuju ketempat wisata permandian. Tapi sebulum itu tentunya kami mengikuti inti dari kegiatan ini, yakni penampakkan semangat jihad para mujahid murid. Acara puncakpun digelar yakni Menapak jejak-jejak sunnah Rasulullah. Dan kami mensimulasikan dengan acara adu ketangkasan, dan terakhir adu strategi perang oleh ara mujahid muda. Dan alhambdllih, walaupun kalah dalam jumlah (30 mujaid dari satu timku melawan 31 mujahid dari tim lawan), tapi dengan semangat yang luar biasa serta strategiperang dari Amir kami, kami yang berjumlah 30 mujahid berhasil menaklukkan dan merebut panji dari pihak musuh,dan alamdulillah berakat semngat jang kami, aku berhasil merebut panji bendera musuh, dankelompok kami dinyatakan menang dalam pertarungan dahsyat itu.
Selepas itu, aku dan para mujahid lainnya. Bergegas membereskan tenda dan turun gunung untuk berangkat ke tempat permandian. Jaraknya alhamdulilla jauh, dan berkat semangat yang mengebu-gebu dan sisa-sisa tenaga, kami berhasil mencapai tempat itu dengan brjalan kaki.dan sekali lagi, tak henti-hentinya aku bersyukur menyaksikan pemandangan dan bentangan alam sewaktu beralan menju tempat permandiaan.
Selepas bermandi ria, kamipun bergegas menuju tempat keberangkatan untuk kembali ke Makassar (pulang). Tepat pukul 20.00,kami meningalkan Bulu Dua, dengan penuh kesan dan kenangan yang indahdan takkan terlupakan sepanjang hidupku,,,,,,,
Itulah tadi sepenggal cerita, yang ingin aku bagikan dengan para pembaca, walupun kalimatnya sedikit belepotan dan terpotong-potong ceitanya, namun ku coba tetap ingin berbagi. Agar kenangan indah yang ku alami, tak hanya menjadi kenangan bagi diriku sendiri saja,,,, namun dapat ku ungkapkan kepada dunia dan para pembaca terutama.
Dan terakhir,mengenai judul dari tulisan ini,mengapa kau namakan Menang adalah,,,,, agar pembaca bisa menuliskan kalimat selanjutnya, berdasarkan pengalaman-pengalaman pembaca yang tak terlupakan, karena itulah hakikat menang yang sesungguhnya........ semoga pembaca dapat terinspirasi dan mau berbagi pengalaman bahagianya dengan kami, atau kepada orang lain, agar kenangan itu, tak haya menjadi kenganan kita sendiri dan kita bawa mati. Tapi jadikanlah kenangan itu menjadi kengangan kita bersama.
SEKIAN.....   

Tidak ada komentar: