Hai pembaca, yang semoga masih dalam lindungan dan karunia
Allah subahanallahuwatala.....
Pada kesempatan kali ini, aku
ingin menceritakan tentang perjalalanku yang tak kan terlupakan beberapa hari
yang lalu.... tepatnya pada tanggal 08-10 juli 2012 di soppeng,,, tepatnya di
desa Gattareng, Kec. Marioriwawo......kabupaten Soppeng.....
Perjalanan ini merupakan
perjalanan pertamaku mendaki gunung.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh sebuah Lembaga Dakwah Kampus, dengan
tema menapaki jejak-jejak sunnah Rasululllah. Banyak lembaga-lembaga dakwah
tingkat universitas yang mengikuti kegiatan ini, dimulai dari dalam hingga luar provensi.
Sekitar pukul 17.30, kami
berangkat meningalkan post keberangkatan dengan menggunakan dua buah bis,...
perjalanan yang penuh dengan semangat jihad fisabilliha pun dimulai. Dan
sekitar pukul 22.30 waktu setempat kami tiba disebuah tempat yang sangat asing
bagiku.dengan diterangi cahaya langit malam dan penerangan seadanya, kamipun
memulai pendakian untuk menuju lokasi perkemahan.
Kami disambut dengan angin
kencang yang merontokkan tulang belulang. Terasa dingin dan ditambah lagi angin
semakin saja menunjukkan kecepatnnya dan kekuatannya ketika aku dan para
rombongan tiba diatas puncak bukit. Sesegera mungkin, berdasarkan aba-aba dari
Amir (sebutan buat pemimpin rombongan), kamipun membangun tenda yang telah
dispersiapkan sebelum keberngkatan. Dibantu oleh teman-teman satu kelompok,
tenda kami jadi dan berdiri dengan kokoh walaupun diterjang oleh angin yang
semakin kencang.
Kamipun bergegas untuk istirahat,
ketika langit telah meneteskan air (hujan). Namun karen perlengkapan kami
kurang, dan masih ada teman-teman dai rombongan belum sempat membangun tenda,
kamipun menguslkan agar mereka tidur didalam tenda kami. Sekitar 20 orang
disebuah tenda kecilpun, kami mulai mengistirahtkan badan kami untuk memulihkan
stamina kami demi pendakian dihari esok. Diiringi hembusan angin yang semakin
kencang dan hujan yang mulai deras, kamipun beristirahat.
Pukul 05.00, semua pasukan telah
bangun dari tidurnya dan meraba-raba dalam kegelapan ntuk menemukan sumber air
terdekat untuk mengambil whudu, dan melaksanakan Sholat Subuh. Tepat pukul
05.30 kami baru memulai sholat, berhubung kami harus menunda untuk menemukan
tanda-tanda arah kiblat. Ditutup dengan sebuah kultum, kamipun kembali ketenda
masing-masing untuk menyiapkan sarapan.
Namun karena hembusan angin yang
tak henti-henti dan lelah dalam menyambut kami, kamipun kewalahan dalam membuat
api untuk memasak. Namun berkat petunjuk Allah, kamipun masuk sedikit kedaerah
hutan untuk mebuat api dan memasak disana.
Setelah sarapan kami, sang Amir
memuai aba-aba agar bersiap melakukan pendakian. Kami dibagi menjadi beberapa
kelompok yang disbut Batalyon, dan aku bersama dengan teman-taman aku, disebut
batalyon SCRN, yang memang pada hakikatnya itu adalah nama Lembaga Dakah aku di
kampus. Pukul 10.00 kami memulai
perjalanan pendakian untuk menaklukkan Gunung Bulu Dua. Perlahan tapi pasti
kami merengsek masuk menulusuri tebing-tebing terjal dan curam ditengah hutan
rimba. Kami mendaki dengan penuh semangat sampai kepuncak gunung, dan tepat
pukul 13.05, kami telah berada diatas puncak bukit. Batalyon aku adalah
bataliyon kedua yang sampai dipuncak gunung, sehingga kami mempunyai banyak
waktu untuk menikmati paranoma alam yang subahannalh indahnya,,,,, semapat aku
abadikan beberapa tempat strategis untuk berfoto. Rasa lelah yang menyelimuti
kaki dan seluruh tubuhku ketika berada diatas terbalas dan tak lagi terasa.
Semua terasa nikmat dan penuh kebahagiaan dan kepuasan tersendiri ketika berada
diatas sebuah gunung. Tak lupa ku ucapkan syukur dan tawaddu atas karuna Allah
atas penciptaan bumi dan segala apa yang terhampar diatasnya.
Tentunya setelah kami puas
menikmati pemandangan alam yang begitu indahnya ditambah dengan hidangan
masakan mhe instan yang terasa begitu nikmatnya diatas puncak bukit ini. Pukul
15.30 kami melaksanakan sholat diatas puncak gunung, ini adalah pengalaman
pertama aku melaksanakan sholat ditempat yang tingi yang dikelilingi oleh
tebing-tebing curam. Dan karena kami memnag tidak menyiapkan perlengkapan yang
cukup, maka ketua panitia memutuskan untuk tidak bermalam diatas bukit, oleh
karena itu kamipun bergegas untuk turun sebelum malam menjemput. Tepat pukul
17.00, perjalanan menuruni lembah kami mulai, dan tiba dengan selamat dibawah
kaki bukit. Hari intu merupakan hari terdahsyat dari hari-hari yang telah
kualami....
Tak henti-hentinya aku
mengucapkan syukur kepada sang Pencipta atas karunia hidup, dan nikmatnya yang
tiada hentinya.......
Kamipun kembali ketenda dan
menyiapkan makan malam, dan segera melaksanakan Sholat..... malam itu kami
habiskan dengan berbagi pengalaman diantara para peserta lainnya, ditemani
hembusan angin yang semakin kencang bertiup. Malam semakin larut dan kamipun
harus beristirahat.
Pagi harinya, kami bangun lebih
awal untuk melaksanakan sholat lagi, dan mempersiapkan sarapan dan bersiap-siap
meninggalkan lokasi perkemahan menuju ketempat wisata permandian. Tapi sebulum
itu tentunya kami mengikuti inti dari kegiatan ini, yakni penampakkan semangat
jihad para mujahid murid. Acara puncakpun digelar yakni Menapak jejak-jejak
sunnah Rasulullah. Dan kami mensimulasikan dengan acara adu ketangkasan, dan
terakhir adu strategi perang oleh ara mujahid muda. Dan alhambdllih, walaupun
kalah dalam jumlah (30 mujaid dari satu timku melawan 31 mujahid dari tim
lawan), tapi dengan semangat yang luar biasa serta strategiperang dari Amir
kami, kami yang berjumlah 30 mujahid berhasil menaklukkan dan merebut panji
dari pihak musuh,dan alamdulillah berakat semngat jang kami, aku berhasil
merebut panji bendera musuh, dankelompok kami dinyatakan menang dalam
pertarungan dahsyat itu.
Selepas itu, aku dan para mujahid
lainnya. Bergegas membereskan tenda dan turun gunung untuk berangkat ke tempat
permandian. Jaraknya alhamdulilla jauh, dan berkat semangat yang mengebu-gebu
dan sisa-sisa tenaga, kami berhasil mencapai tempat itu dengan brjalan kaki.dan
sekali lagi, tak henti-hentinya aku bersyukur menyaksikan pemandangan dan
bentangan alam sewaktu beralan menju tempat permandiaan.
Selepas bermandi ria, kamipun
bergegas menuju tempat keberangkatan untuk kembali ke Makassar (pulang). Tepat
pukul 20.00,kami meningalkan Bulu Dua, dengan penuh kesan dan kenangan yang
indahdan takkan terlupakan sepanjang hidupku,,,,,,,
Itulah tadi sepenggal cerita,
yang ingin aku bagikan dengan para pembaca, walupun kalimatnya sedikit
belepotan dan terpotong-potong ceitanya, namun ku coba tetap ingin berbagi.
Agar kenangan indah yang ku alami, tak hanya menjadi kenangan bagi diriku
sendiri saja,,,, namun dapat ku ungkapkan kepada dunia dan para pembaca terutama.
Dan terakhir,mengenai judul dari
tulisan ini,mengapa kau namakan Menang adalah,,,,, agar pembaca bisa menuliskan
kalimat selanjutnya, berdasarkan pengalaman-pengalaman pembaca yang tak
terlupakan, karena itulah hakikat menang yang sesungguhnya........ semoga
pembaca dapat terinspirasi dan mau berbagi pengalaman bahagianya dengan kami,
atau kepada orang lain, agar kenangan itu, tak haya menjadi kenganan kita
sendiri dan kita bawa mati. Tapi jadikanlah kenangan itu menjadi kengangan kita
bersama.
SEKIAN.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar