Pages

Selasa, 05 Maret 2013

Cinta Zaman Sekarang


Cinta adalah sebuah kata yang hingga kini masih sangat sulit untuk dijabarkan maknanya. Ada banyak makna yang orang alamatkan kepadanya, ada yang mengatakan cinta itu buta, cinta tidak harus memiliki, sampai pada cinta itu abadi dan suci, entahlah mana yang benar dari makna pengungkapan arti cinta itu. Bukan Cuma makna bahkan para pakar psikologispun sangat sulit untuk menemukan defenisi yang cocok tentang kata ini. Kata yang simpel namun tak ada yang dapat memberikan gambaran kepastian terhadapnya.
Dalam buku-buku remaja, dapat ditemukan bahwa cinta adalah sebuah perasaan hakiki yang dimiliki setiap orang yang harus diekspresikan kedunia nyata dan kehidupanya sehari-hari, namun ketika menengok dalam buku-buku psikologis maka akan ditemukan bahwa cinta merupakan ekspresi jiwa terhadap sesuatu yang dapat terwujud baik dalam bentuk perilaku yang nampak maupun abstrak, namun berbeda lagi jika ditinjau dari pendekatan agama, maka kita akan menemukan makna kata cinta bahwa cinta merupakan perlakuan yang mesti dilakukan seseorang berdasarkan apa yang dicontohkan oleh sesuatu yang dicintainya.
Nah terbuktikan bahwa memang keberadaan kata cinta ini masih dalam bentuk peremukan antara beberapa sudut pandang itu untuk menemukan sesuatu yang pas untuk mendefenisikan tentang kata cinta itu.
Di zaman yang serba global saat ini, khususnya dikalangan remaja telah banyak mencoreng makna cinta yang sebenarnya. Cinta yang mereka agung-agungkan dan mereka ekspresikan dalam kehidupannya, sungguh jauh dari makna yang sebenarnya dari apa yang mereka sendiri defenisikan tentang makna cinta itu. Mengapa tidak, terkadang mereka hanya menganggap cinta sebagia sebuah semboyan belaka untuk menghalalkan mereka untuk melepaskan nafsu syahwat mereka terhadap lawan jenis. Bukan hanya lelaki loh, bahkan tak sungkan-sungkan banyak wanita yang melakukan hal yang sama demi untuk memenuhi kebutuhan biologis mereka. Yah bagus sih, jikalau mereka melakukannya, setelah mereka saling halal satu sama lainya melalui sebuah ikatan suci pernikahan, namun jauh dari itu dizaman sekarang, jangankan remaja yang belum menikah bahkan orang yang telah menikahpun tak jarang malakukan hal-hal demikian (selingkuh). Ironis kan ???
Cinta memang hakiki yang setiap orang memilikinya, dan memang kita juga tidak dilarang untuk mengekspresikannya, namun dengan catatan dengan cara positif dan baik pula. Bukan dengan sekehendak hati, dan merampas hak-hak jiwa.
Pacaran, semboyan ini dikalangan remaja merupakan senjata yang ampuh dan sangat efektif untuk mengekspresikan kata cinta itu. Tak memiiki pacar itu berarti jomblo dan tertinggal dari zaman. Hemm ironis,,,, namun jika diteliti lebih lanjut ternyata pacaran dizaman sekarang tak ubahnya ibarat ular cantik namun sangat berbisa yang setiap saat mampu mematuk mangsanya bila dia telah mendekat.
Sekarang orang yang pacaran ibaratnya sebuah hubungan yang sah dan halal ibaratnya pasangan suami istri yang telah menikah,  pegangan tangan, ciuman, berpelukan sampai melakukan hubungan badanpun dianggap sudah lumrah dalam dunia pacaran. Jangan heran bila di zaman sekarang kasus aborsi, hamil diluar nikah, atau kasus perselingkuhan menjadi tren yang menempati posisi tertinggi dalam merusak hakikat cinta yang sebenarnya.
Terkadang hati sangat miris menyaksikan semua itu, namun ini bagi mereka yang lagi berfikiran jernih (alias orang yang tidak pacaran) yang dapat menemukan fenomena ini. Ini akan sangat berbeda jika hal ini kita utarakan kepada orang-orang yang sedang dilanda kasmaran (pacaran), merka akan menepis semua argumen tadi dengan seribu dua alasan agar tindakan mereka seolah benar dan dibenarkan oleh mata publik. Berdasarkan survei yang saya lakukan, kebanyakan wanita atau pria akan menjawab mereka pacaran dengan cara yang baik-baik, bahkan mereka mengaku belum pernah menyentuh pacarnya walau sekali, ya memang hal ini benar tapi hanya untuk sementara waktu saja, namun lambat laun alasan mereka akan tertelan sendiri. Walaupun mulanya mereka tak pernah berpegangan tangan, namun dengan semakin intimnya (dekat) hubungan mereka maka jiwa mereka akan menutut sesuatu yang lebih, dimulai dari perkataan, berpegangan tangan, berpelukan, cium sampai akhirnya finis dengan perbuatan yang tidak mereka sangkakan sebelumnya,,,,, ironis……

Tidak ada komentar: